Awal tahun 2020 ini, orang-orang dihebohkan dengan muculnya wabah virus corona di Wuhan, China. Konon belum ada vaksin atau obat tertentu yang bisa menyembuhkan orang yang terjangkit virus tersebut. Ketakutan akan bahaya virus ini pun bukan cuma melanda warga China. Karena negara-negara lain pun ikut khawatir virus tersebut masuk ke dalam negaranya.
Sebagian kaum muslimin kemudian mengaitkan peristiwa mewabahnya virus corona di Wuhan yang mematikan itu dengan kezaliman pemerintah China terhadap muslimim di Uighur.
Banyak pula yang mengklaim dan memastikan bahwa wabah virus corona yang menimpa warga Wuhan China itu merupakan balasan dan azab dari Allah karena pemerintah China menzalimi kaum muslimin di Uighur China.
Jika dilihat dari kacamata syariat Islam, apakah boleh memastikan bahwa wabah virus corona di Wuhan itu muncul akibat pemerintah China yang berbuat zalim kepada kaum muslimin di Uighur?
Untuk menjawabnya, mari kita simak penjelasan singkat mengenai hal ini dari Ustadz Dr. Abdullah Roy berikut ini:
Pertanyaan:
Assalamualaikum, Ustadz. Afwan saya ingin sedikit bertanya.
Apakah boleh jika kita memastikan bahwa wabah Virus Corona yang saat ini menimpa sebagian wilayah di China itu akibat kezaliman pemerintah China terhadap kaum muslimin Uighur?
Jazakumullahu khairan atas jawabannya, Ustadz
Jawaban:
Mereka punya kezaliman yang lebih besar yaitu syirik kepada Allah, mengingkari wujud Allah.
Tentunya sebagaimana firman Allah ‘Azza wa Jalla:
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ ۚ
“Dan janganlah sekali-kali engkau mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim.” (QS Ibrahim [14]: 42)
Tentunya apa yang menimpa mereka berupa musibah ini adalah karena dosa-dosa mereka, karena kekufuran mereka.
Tapi untuk memastikan bahwasanya sebab dari musibah ini adalah ini. Maka ini tidak berani kita untuk memastikan karena ini merupakan ilmu ghaib, ini adalah ilmu yang ghaib. Tapi yang jelas, apa yang menimpa di dunia ini berupa musibah adalah sebab dosa-dosa manusia.
*Pertanyaannya di atas saya ajukan kepada Ustadz Dr. Abdullah Roy dan dijawab langsung melalui pesan suara yang kemudian saya transkip.
Rekaman audio bisa didapatkan di sini
(Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A. merupakan seorang da’i lulusan Universitas Islam Madinah jurusan Aqidah dan sempat menjadi pemateri kajian rutin di Masjid Nabawi Saudi Arabia)
Cileungsi, 3 Jumadal Akhirah 1441 / 28 Januari 2020
Oleh: Muadz Mukhadasin