HomeFaedahKeutamaan Ilmu Agama
Keutamaan Ilmu Agama - MuadzDotCom - Sahabat Belajar Islam
Keutamaan Ilmu Agama - MuadzDotCom - Sahabat Belajar Islam

Keutamaan Ilmu Agama

Tidak bisa dipungkiri bahwasanya ilmu merupakan perkara yang sangat penting bagi manusia. Ilmu merupakan lawan dari kebodohan, orang yang berilmu tentu sangat berbeda dengan orang yang tidak berilmu. Seseorang akan senang jika dirinya dikatakan berilmu, dan sebaliknya, ia akan marah jika dikatakan tidak berilmu atau bodoh. Dari sini, sebenarnya bisa kita katakan bahwa ilmu merupakan sesuatu yang istimewa dan penting.

Islam sebagai agama yang mulia dan sempurna tentunya sangat perhatian kepada ilmu. Ilmu yang dimaksud di sini, tentu saja adalah ilmu agama, bukan yang lainnya. Namun, bukan berarti Islam menyepelekan ilmu dunia. Ilmu agama sudah mendapatkan jaminan dan pujian langsung dari Allah dan RasulNya, sedangkan ilmu dunia itu tergantung dari tujuan dan manfaat mempelajarinya.

Mengingat pentingnya ilmu agama, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahkan menjelaskan bahwa mencarinya merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

“Menuntut ilmu (agama) itu wajib bagi setiap muslim.” (HR Ibnu Majah dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu)

Beberapa Keutamaan Ilmu Agama

Di antara keutamaan ilmu agama yang telah dijelaskan di dalam Al-Quran dan As-Sunnah adalah sebagai berikut.

1. Seorang penuntut ilmu akan dimudahkan jalannya oleh Allah untuk menuju surga.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الجَنَّةِ

“Barangsiapa menempuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban)

2. Allah Ta’ala memuji orang yang berilmu dan membedakannya dengan orang yang tidak berilmu

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

… قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ …

“… Katakanlah: “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” …” (QS Az-Zumar [39]: 9)

Allah Ta’ala juga menggandengkan antara syahadat “Laa ilaha illallah” dengan orang-orang yang berilmu dan para malaikat. Ini tentu saja pujian yang sangat agung bagi mereka yang berilmu. FirmanNya:

شَهِدَ اللهُ أَنَّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ وَالْمَلاَئِكَةُ وَأُوْلُواْ الْعِلْمِ قَآئِمَاً بِالْقِسْطِ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS Ali ‘Imran [3]: 18)

3. Pahala ilmu akan terus mengalir, walaupun pemiliknya telah meninggal dunia.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ: صَدَقَةٌ جَارِيَةٌ، وَعِلْمٌ يُنْتَفَعُ بِهِ، وَوَلَدٌ صَالِحٌ يَدْعُو لَهُ

“Jika seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah seluruh amalnya kecuali tiga hal: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.” (HR Muslim, At-Timidzi, An-Nasai, Abu Dawud, Ahmad, dan Ad-Darimi)

4. Ilmu merupakan warisan para Nabi dan Rasul.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ الأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلاَ دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا العِلْمَ ، فَمَنْ أَخَذَ بِهِ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

“Sesungguhnya para Nabi tidaklah mewariskan dinar maupun dirham, namun mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambil ilmu tersebut, maka ia sudah mengambil bagian yang banyak.” (HR Abu Dawud dan Ad-Darimi)

5. Allah mengangkat derajat orang-orang yang berilmu.

Allah Ta’ala berfirman:

… يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ …

“… Allah meninggikan (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. …” (QS Al-Mujadilah [58]: 11)

6. Orang yang berilmu senantiasa dimohonkan ampun kepada Allah oleh penghuni langit dan bumi.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ العِلْمِ رِضَاءً بِمَا يَصْنَعُ، وَإِنَّ العَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي الأَرْضِ حَتَّى الحِيتَانُ فِي الْمَاءِ

“Dan sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayapnya untuk penuntut ilmu sebagai bentuk keridhaan terhadap apa yang mereka kerjakan. Dan sesungguhnya orang berilmu itu senantiasa dimohonkan ampun baginya oleh para penghuni langit dan bumi, bahkan ikan yang ada di dalam laut (ikut memohonkan ampun baginya).” (HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Al-Baihaqi)

Demikianlah beberapa keutamaan ilmu dari sekian banyak keutamaan yang ada. Semoga hal ini bisa menjadi penyemangat bagi kita untuk senantiasa menuntut ilmu agama dan menghadiri majelis-majelis ilmu yang bermanfaat.

Oleh: Mu’adz Mukhadasin

Artikel ini juga di muat di dalam Buletin Al-Ilmu Edisi 9, yang diterbitkan oleh Yayasan Pendidikan Islam Imam Syafi’i Berau, Kalimantan Timur.

Referensi:
Kitabul Ilmi, karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
At-Ta`shil fi Thalabil Ilmi, karya Syaikh Muhammad bin Umar bin Salim Bazmul
Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, karya Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Bahaya Melibatkan Diri dalam Perdebatan tanpa Didasari Ilmu - MuadzDotCom - Sahabat Belajar Islam

Bahaya Melibatkan Diri dalam Perdebatan tanpa Didasari Ilmu

Umar bin Abdul Aziz rahimahullah berkata: مَنْ جَعَلَ دِينَهُ غَرَضاً لِلْخُصُومَاتِ أَكْثَرَ التَّنَقُّلَ “Barang siapa ...