Malas merupakan salah satu sifat yang kerap kali muncul pada seseorang dan bisa menimpa siapa saja. Namun, sifat ini bukanlah salah satu sifat terpuji bagi seorang muslim. Bahkan rasa malas itu dikategorikan sebagai penyakit yang membahayakan bagi seorang muslim dan ia harus berusaha menghilangkannya dari dirinya.
Karena setiap muslim dituntut untuk senantiasa semangat, bersegera dalam kebaikan, serta memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik mungkin. Sedangkan sifat malas hanya akan membuatnya lalai dan memberikan peluang baginya untuk melakukan hal yang sia-sia. Dan akhirnya, penyesalan dan kerugianlah yang akan ia dapatkan.
Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin al-Abbad al-Badr hafidzhahumallahu mengatakan bahwa:
الكسل آفة ومرض جاءت السنة بالتعوذ بالله منه لا يتولد عنه إلا الإضاعة والتفريط والحرمان وأشد الندامة، “ومَن نام على فراش الكَسَل أصبح مُلْقًا بوادي الأسف”. حيث يرى سبق المشمرين.
Sifat malas merupakan suatu musibah dan penyakit. (Maka dari itu-pent) Telah ada sunnahnya (dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam-pent) agar kita berlindung kepada Allah dari sifat tersebut. Tidak akan timbul darinya kecuali kesia-siaan, kelalaian, kerugian, dan penyesalan yang mendalam.
“Barangsiapa tidur di atas kasur kemalasan, maka ia akan terkapar di lembah penyesalan.” Hal ini sebagaimana perkataan orang-orang bijak. (Lihat di www.al-badr.net)
Doa menghilangkan rasa malas
1. Di antara doa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menghilangkan rasa malas adalah sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحُزْنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari (hal yang) menyedihkan dan menyusahkan, lemah dan malas, bakhil dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang.” (HR al-Bukhari 7/158)
2. Doa untuk menghilangkan rasa malas yang berikutnya adalah sebagaimana terdapat di dalam salah satu dzikir pagi dan petang. Doa ini bisa kita baca rutin pada pagi dan sore hari, yaitu saat membaca dzikir pagi dan petang. Doa tersebut adalah:
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ1، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ2، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
“Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. Bagi-Nya kerajaan dan bagiNya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala se-suatu. Hai Tuhan, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Tuhan, aku berlindung kepadaMu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Tuhan, aku berlindung kepadaMu dari siksaan di Neraka dan kubur.” (HR Muslim 4/2088)
Oleh: Muadz Mukhadasin
Artikel: www.muadz.com
Referensi: Hisnul Muslim, karya Syaikh Sa’id bin Ali bin Wahf al-Qahthani.
_________________
1 Kalau sore hari redaksi bacaannya diganti menjadi:
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ……dst
2 Kalau sore hari redaksi bacaannya diganti menjadi:
رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا
Terimakasih telah berbagi ilmu
Iya, sama-sama. Semoga bermanfaat